Sabtu, 25 Juni 2016

SM3T

SM3T Sebagai Obor Pendidikan Pelosok Indonesia

 
 
SM3T (Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal) bukan lagi hal yang asing ditelinga masyarakat Indonesia. Program ini adalah salah satu program pemerintah yang mengirimkan sarjana pendidikan setiap tahun ke daerah-daerah terdepan, terluar dan tertinggal di Indonesia dengan tujuan memenuhi kebutuhan guru yang masih kurang dan juga untuk membentuk sarjana-sarjana pendidikan berkualitas yang nantinya diharapkan mampu menjadi obor dalam pendidikan Negara tercinta kita ini.
Progam SM3T ini telah berjalan selama beberapa tahun dan sekarang telah dibuka pendaftaran untuk SM3T angkatan VI, artinya program ini telah berjalan selama kurang lebih lima tahun. Sebelum mengikuti program ini, peserta yang lulus seleksi di ikutkan dalam pelatihan yang biasa disebut dengan prakondisi. Pelatihan ini memberikan gambaran bagaimana mengabdi di daerah 3T yang tentunya minim sarana dan prasarana. Prakondisi ini dilengkapai dengan pelatihan ketahanmalangan dan survival mengingat daerah yang akan ditempati oleh para peserta adalah daerah yang cukup sulit, baik itu medannya maupun cara hidup di daerah tersebut.
Mengabdi di daerah 3T dengan latar budaya dan bahasa yang sangat berbeda akan mengenalkan dan memberikan rasa kebangsaan yang dalam. Merasakan bagaimana minimnya jangkauan pendidikan yang berkualitas di daerah 3T. Ikut menjadi saksi ketidakmerataan pendidikan di Indonesia ini. Kepedulian bahwa seharusnya pendidikan haruslah merata di seluruh pelosok Indonesia. Tetapi yang terlihat sekarang, sangat kontras perbedaan antara pendidikan di kota dan daerah 3T. Tidak hanya fasilitas yang minim, tenaga pendidik yang mau mengabdi pun sangat terbatas. Sangat jarang ada guru yang secara sukarela mau mengabdikan diri mereka di daerah yang minim fasilitas.
Hal seperti itulah yang membangkitkan semangat sarjana-sarjana muda untuk meningkatkan dan memeratakan pendidikan di Indonesia. Di daerah penempatan, guru SM3T telah banyak memberikan dampak positif. Melalui tukar pegalaman antara guru-guru SM3T, terkuak kondisi-kondisi pendidikan di daerah mereka. Upacara bendera yang seharusnya dilaksanakn setiap hari senin dan peringatan-peringatan pendidikan tidak pernah dilaksanakan, jangankan untuk melaksanakan upacara, lagu kebangsaan Indonesia Raya pun mereka tidak hafal. Perlahan tapi pasti, guru SM3T mampu memberikan kebiasaan baru bagi mereka yaitu melaksanakan upacara bendera. Dengan telaten dan penuh kasih sayang mengajarkan bagaimana cara melaksanakan upacara yang baik.
Bahkan di beberapa daerah, sekolah bukan lagi menjadi tempat belajar anak-anak tetapi telah berubah menjadi semak belukar yang dikarenakan tidak adanya tenaga pendidik, setelah guru SM3T datang barulah sekolah-sekolah tersebut kembali berfungsi. Seperti memulai dari nol, membujuk anak-anak kembali bersekolah dan memberikan pengertian kepada orang tua mereka betapa pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka. Memberikan segala perhatian dan kasih sayang kepada generasi-generasi Indonesia yang selama ini tidak tersentuh pendidikan yang layak. Berusaha membuka cangkang yang menutupi indahnya mutiara-mutiara itu, generasi-generasi emas Indonesia.
Hadirnya guru SM3T telah memberikan dampak positif bagi pendidikan di daerah 3T. Mereka sangat membantu pendidikan dan diharapkan dapat menjadi obor masa depan pendidikan Indonesia. Selain itu, program ini juga diharapkan mampu menyadarkan para calon guru bahwa mereka sangat dibutuhkan di daerah-daerah pelosok Indonesia. Membantu menyadarkan indahnya berbagi ilmu bersama untuk generasi Indonesia.
………Salam MBMI, Berjuang atau Pulang Saja……..




5 komentar: