SM3T
Sebagai Obor Pendidikan Pelosok Indonesia
SM3T
(Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal) bukan lagi hal
yang asing ditelinga masyarakat Indonesia. Program ini adalah salah satu
program pemerintah yang mengirimkan sarjana pendidikan setiap tahun ke
daerah-daerah terdepan, terluar dan tertinggal di Indonesia dengan tujuan
memenuhi kebutuhan guru yang masih kurang dan juga untuk membentuk
sarjana-sarjana pendidikan berkualitas yang nantinya diharapkan mampu menjadi
obor dalam pendidikan Negara tercinta kita ini.
Progam
SM3T ini telah berjalan selama beberapa tahun dan sekarang telah dibuka
pendaftaran untuk SM3T angkatan VI, artinya program ini telah berjalan selama
kurang lebih lima tahun. Sebelum mengikuti program ini, peserta yang lulus
seleksi di ikutkan dalam pelatihan yang biasa disebut dengan prakondisi.
Pelatihan ini memberikan gambaran bagaimana mengabdi di daerah 3T yang tentunya
minim sarana dan prasarana. Prakondisi ini dilengkapai dengan pelatihan
ketahanmalangan dan survival mengingat daerah yang akan ditempati oleh para
peserta adalah daerah yang cukup sulit, baik itu medannya maupun cara hidup di
daerah tersebut.
Mengabdi
di daerah 3T dengan latar budaya dan bahasa yang sangat berbeda akan
mengenalkan dan memberikan rasa kebangsaan yang dalam. Merasakan bagaimana
minimnya jangkauan pendidikan yang berkualitas di daerah 3T. Ikut menjadi saksi
ketidakmerataan pendidikan di Indonesia ini. Kepedulian bahwa seharusnya
pendidikan haruslah merata di seluruh pelosok Indonesia. Tetapi yang terlihat
sekarang, sangat kontras perbedaan antara pendidikan di kota dan daerah 3T.
Tidak hanya fasilitas yang minim, tenaga pendidik yang mau mengabdi pun sangat
terbatas. Sangat jarang ada guru yang secara sukarela mau mengabdikan diri
mereka di daerah yang minim fasilitas.
Hal
seperti itulah yang membangkitkan semangat sarjana-sarjana muda untuk
meningkatkan dan memeratakan pendidikan di Indonesia. Di daerah penempatan,
guru SM3T telah banyak memberikan dampak positif. Melalui tukar pegalaman
antara guru-guru SM3T, terkuak kondisi-kondisi pendidikan di daerah mereka.
Upacara bendera yang seharusnya dilaksanakn setiap hari senin dan
peringatan-peringatan pendidikan tidak pernah dilaksanakan, jangankan untuk
melaksanakan upacara, lagu kebangsaan Indonesia Raya pun mereka tidak hafal.
Perlahan tapi pasti, guru SM3T mampu memberikan kebiasaan baru bagi mereka
yaitu melaksanakan upacara bendera. Dengan telaten dan penuh kasih sayang
mengajarkan bagaimana cara melaksanakan upacara yang baik.
Bahkan
di beberapa daerah, sekolah bukan lagi menjadi tempat belajar anak-anak tetapi
telah berubah menjadi semak belukar yang dikarenakan tidak adanya tenaga
pendidik, setelah guru SM3T datang barulah sekolah-sekolah tersebut kembali
berfungsi. Seperti memulai dari nol, membujuk anak-anak kembali bersekolah dan
memberikan pengertian kepada orang tua mereka betapa pentingnya pendidikan bagi
anak-anak mereka. Memberikan segala perhatian dan kasih sayang kepada
generasi-generasi Indonesia yang selama ini tidak tersentuh pendidikan yang
layak. Berusaha membuka cangkang yang menutupi indahnya mutiara-mutiara itu,
generasi-generasi emas Indonesia.
Hadirnya
guru SM3T telah memberikan dampak positif bagi pendidikan di daerah 3T. Mereka
sangat membantu pendidikan dan diharapkan dapat menjadi obor masa depan
pendidikan Indonesia. Selain itu, program ini juga diharapkan mampu menyadarkan
para calon guru bahwa mereka sangat dibutuhkan di daerah-daerah pelosok
Indonesia. Membantu menyadarkan indahnya berbagi ilmu bersama untuk generasi
Indonesia.
………Salam
MBMI, Berjuang atau Pulang Saja……..
Keep writing. Mari saling mengunjungi di blog
BalasHapuslaksanakan...
HapusKeren memang anak merabu
BalasHapushe he he .... ketularan kakak Caddang...
BalasHapusKunjungi juga blogku kaka susi.
BalasHapusEducationalphysics.blogspot.co.id